Pertumbuhan Ekonomi Terkoreksi Menjadi 6 Persen

26-09-2013 / BADAN ANGGARAN

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 yang diharapkan mencapai 6,4%, ternyata dikoreksi menjadi 6%. Ini akibat melambatnya ekonomi dunia. Dan ekonomi nasional ikut terpengaruh dengan kondisi global tersebut.

Demikian dikemukakan Anggota Banggar DPR Dolfi OFP (F-PDI Perjuangan), Kamis (26/9). “Partumbuhan ekonomi dikoreksi dari 6,4% menjadi 6%. Alasannya, karena ekonomi dunia melambat. Ketika pasar dunia itu volume perdagangannya berkurang, ekonomi kita juga otomatis mengalami perlambatan,” ungkap Dolfi sesaat sebelum rapat Banggar.

Sebelumnya, memang, sudah ada kesepakatan tentang asumsi dasar. Mencermati fakta perkembangan ekonomi global yang lesu, tentu sedikit mengoreksi hasil kesepakatan tersebut. Pada bagian lain, Dolfi juga menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah. Menurutnya, ini akibat kebijakan impor yang berlebihan, baik terhadap bahan baku industri maupun pangan.

“Bagaimana agar kita punya ketahanan pangan di dalam negeri dan tidak mengandalkan impor. Kemudian indistri kita harus mulai ditumbuhkan. Jangan mengandalkan impor. Bahan baku untuk industri kita sekarang banyak yang impor. Itu yang membuat neraca perdagangan kita jadi devisit luar biasa disamping impor migas yang besar,” kata Dolfi.

Selama solusinya impor, industri pangan kita tidak akan berkembang. Inilah kebijakan pemerintah yang sering dikiritik. Pemerintah dinilainya tak memiliki solusi jangka panjang atas ketergantungan impor. Selama 4-5 tahun ini, semunya banyak mengandalkan impor.  “Inflasi dijalankan dengan cara impor. Akibatnya, industri pangan kita tidak berkembang.” (mh)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Tercapai dengan Strategi Inklusif
06-02-2025 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sejak 2013 hingga 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran...
Soroti Kelangkaan LPG 3 Kg, Banggar DPR Usul Perbaikan Penyaluran dan Operasi Pasar
03-02-2025 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mencermati situasi tentang kelangkaan LPG 3 Kg yang terjadi tengah...
Banggar DPR: Alokasi Anggaran Subsidi LPG 2025 Sangat Mencukupi
03-02-2025 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyoroti langkanya tabung LPG 3 Kg di tengah tengah...
Banggar Kasih Solusi Cespleng Antisipasi Risiko Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Apa Saja?
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN...